DISADUR DARI KITAB AL MINAL AL-NIHAL, JUS 1, DAN KITAB AL FARQ BAINA AL-FIRAQ
A. FIRQOH SYI'AH
1. Al kaisaniyah :
a. Al-mukhtariyah
b. Al-hasyimiyah
c. Al-bayaniyah
d. Al-rizamiyah
2. Az-zaidiyah :
a. Al-jarudiyah
b. As-sulaimaniyah
c. As-sholihiyah wal basyariyah
3. Al imamiyah :
a. Al-baqiriyah, wal ja'fariyah Al waqifah
b. An-nawusiyah
c. Al-a ftohiyah
d. Asy-syumaithiyah
e. Al-isma'iliyah, al-waqifah
f. Al-musawiyah, wal mufaddholiyah
g. Al-itsna 'asyariyah
4. Al ghaliyah :
a. As-saba'iyah
b. Al-kamiliyah
c. Al-'aba'iyah
d. Al-mughiriyah
e. Al-manshuriyah
f. Al-khatthabiyah
g. Al-kayaliyah
h. Al-hisyamiyah
i. An-nu'maniyah
j. Al-yunusiyah
h. An-nushairiyah, wal ishaqiyah
B. FIRQOH KHAWARIJ
1. Al-muhakkimah al-ula
2. Al- azariqah
3. An- najdat al-'adzariyah
4. Ash- shufriyah
5. Al-'ajariyyah
6. Al- khazamiyah
7. Asy- syuaibiyyah
8. Al- khalfiyyah
9. Al-ma'lumiyah wal majhuliyah
10. Ash- sholtiyyah
11. Al- hamziyyah
12. Ats- tsa'badiyyah
13. Al- ma'badiyyah
14. Al- akhnasiyyah
15. Asy- syaibaniyyah
16. Ar-rasyidiyah
17. Al-makarromiyah
18. Al- ibadliyyah
19. Al- hafshiyyah
20. Al- haritsiyyah
21. Asy- syabibiyah
C. FIRQOH MU'TAZILAH
1. Al- washiliyah
2. 'Ammariyah
3. Al- hudzailiyah
4. An- naddhamiyah
5. Al- aswariyah
6. Al- iskafiyah
7. Al- hisyamiyah
8. Al- shalihiyah
9. Al- haithiyah
10. Al- hanabiyah
11. Al- mu'ammariyah
12. Al- ja'fariyah
13. Al- bisyariyah
14. Al- mizdaniyah
15. Al- tsumamiyah
16. Al- khiyathiyah wa al- ka'baiyah
17. Al- jahidhiyah
18. Al- ka'biyah
19. Al- juba'iyah wa al-bahsyamiyah
D. FIRQOH QADARIYAH
tidak diketahui aliran-alirannya yang jelas, karena dalam perkembangannya qadariyah bergabung dengan mu'tazilah, yang dikenal Al-Qadariyah Al-Mu'tazilah dan juga bergabung dengan murji'ah, yang dikenal Al- Mirjiah Al- Qadariah
E. FIRQOH JABARIYAH
1. Al- jahamiyah
2. Al- bakariyah
3. Ad- dliroriyah
F. FIRQOH MUR'JIAH
1. Al- yunusiyah
2. Al- gasaniyah
3. At- thamaniyah
4. As- Tsaubaniyah
5. Al- Marisiyah
6. Al- 'ubaidiyah
G. AHLUS SUNNAH
1. Al- asy'ariyah
2. Al- maturidiyah
pemikiran kalam islam
blog ini berisi tentang pemikiran kalam islam sejak awal mula sampai sekarang
Monday, 6 August 2018
Sunday, 5 August 2018
Beberapa nama lain dari ilmu kalam
Adapun ilmu ini dinamakan ilmu kalam, disebabkan :
1. Persoalan yang terpenting yang menjadi pembicaraan pada abad-abad permulaan hijriah ialah apakah kalam Allah (Al-qur'an) itu qadim dan hadits. Karena itu keseluruhan ilmu kalam ini dinamai salah satu bagiannya yabg terpenting.
2. Dalam ilmu kalam ialah dalil-dalil pikiran dan pengaruh dalil pikiran ini tampak jelas dalam pembicaraan mutakallimin. Mereka jarang mempergunakan dalil naqli (Al-qur'an dan hadis), kecuali sesudah menetapkan benarnya pokok persoalan terlebih dahulu berdasarkan dalil-dalil pikiran.
Ilmu ini kadang-kadang juga disebut :
1. Ilmu tauhid
Yang terpenting dalam pembahasan ilmu ini ialah mengenai keesaan Allah swt. Menurut ulama-ulama ahli sunnah : (1) " adapun tauhid itu ialah bahwa Allah swt. Itu esa dalam dzatnya. Tidak terbagi-bagi. Esa dalam sifatnya yang azali, tiada tara bandingan baginya dan esa dalam perbuata-perbuatanya tidak ada sekutu baginya.
2. Ilmu ushuluddin
Sebab ilmu ini membahas tentang prinsip-prinsip agama islam.
"Ilmu ushuluddin ialah ilmu yang membahas tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil yang qath'i (Al-qur'an dan hadis mutawatir, pen) dan dalil-dalil akal pikiran.
3. Ilmu akidah atau aqo'id
Ilmu ini membicarakan tentang kepercayaan islam . Syaikh thahir al-jazairy (1851-1919) menerangkan : (2) " akidah islamiyah ialah hal-hal yang diyakinioleh orang-orang islam, artinya mereka menetapkan atas kebenarannya."
Syaikh muhammad abduh menerangkan :(3) "asal usul makna ilmu tauhid mengiktikadkan Allah adalah esa, tidak ada sekutu baginya. Ilmu ini dinamakan ilmu tauhid adalah sebagai penamaan dengan baginya yang terpenting yaitu menetapkan sifat esa bagi allah dalam dzatnya dan perbuatannyadi dalam menciptakan alam semesta serta dia sendiri pula tempat kembali segala alam ini dan penghabisan segala tujuan.hal keyakinan tauhid inilah yang menjadi tujuan yang paling besar bagi terutusnya nabi muhammad saw. Seperti diterangkan kemudian. Kadang-kadAdang dinamakan ilmu kalam, karena ada kalanya masalah yang paling masyur dan banyak menimbulkan perbedaan pendapat diantara ulama-ulama pada abad-abad pertama hijriah, yaitu mengenai apakah kalam Allah (al-qur'an, pen) yang dibaca itu hadits atau qadim. Dan adakah pula karena ilmu tauhid ini dibina oleh dalil akal, dimana tampak dari perkataan setiap ahli ilmu kalam dan sedikit sekali mendasarkan pendapatnya pada dalil naqli, kecuali ada ketetapan pokok pertama ilmu itu, kemudian orang berpindah dari padanya kepada membicarakan yasalah yang lebih menyerupai furu' (cabang), sekalipun cabang itu dipandang sebagai pokok dari hal-hal yang datang kemudian. Disamping itu, (ada pula selain yang menyebabkan ilmu tauhid ini dinamakan ilmu kalam. Pen) karena dalam memberikan dalil tentang pokok, lebih menyerupai logika sebagai mana ahli-ahli fikir dalam menjelaskan hujjah pendiriannya. Kemudian mengganti logika (mantiq) dengan ilmu kalam untuk membedakan keduanya."
Referensi :
1. Asy syahrastani, al-minal wan-nilhal, juz 1, kairo: muassasah al-halabi, tt) hlm. 42
2. Syaikh thahir al-jazairi al-jawahir al-kalamiyah, ( surabaya: salim nabhan, 1966), hlm. 2
3. Abduh, risalah, hlm. 7.
1. Persoalan yang terpenting yang menjadi pembicaraan pada abad-abad permulaan hijriah ialah apakah kalam Allah (Al-qur'an) itu qadim dan hadits. Karena itu keseluruhan ilmu kalam ini dinamai salah satu bagiannya yabg terpenting.
2. Dalam ilmu kalam ialah dalil-dalil pikiran dan pengaruh dalil pikiran ini tampak jelas dalam pembicaraan mutakallimin. Mereka jarang mempergunakan dalil naqli (Al-qur'an dan hadis), kecuali sesudah menetapkan benarnya pokok persoalan terlebih dahulu berdasarkan dalil-dalil pikiran.
Ilmu ini kadang-kadang juga disebut :
1. Ilmu tauhid
Yang terpenting dalam pembahasan ilmu ini ialah mengenai keesaan Allah swt. Menurut ulama-ulama ahli sunnah : (1) " adapun tauhid itu ialah bahwa Allah swt. Itu esa dalam dzatnya. Tidak terbagi-bagi. Esa dalam sifatnya yang azali, tiada tara bandingan baginya dan esa dalam perbuata-perbuatanya tidak ada sekutu baginya.
2. Ilmu ushuluddin
Sebab ilmu ini membahas tentang prinsip-prinsip agama islam.
"Ilmu ushuluddin ialah ilmu yang membahas tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil yang qath'i (Al-qur'an dan hadis mutawatir, pen) dan dalil-dalil akal pikiran.
3. Ilmu akidah atau aqo'id
Ilmu ini membicarakan tentang kepercayaan islam . Syaikh thahir al-jazairy (1851-1919) menerangkan : (2) " akidah islamiyah ialah hal-hal yang diyakinioleh orang-orang islam, artinya mereka menetapkan atas kebenarannya."
Syaikh muhammad abduh menerangkan :(3) "asal usul makna ilmu tauhid mengiktikadkan Allah adalah esa, tidak ada sekutu baginya. Ilmu ini dinamakan ilmu tauhid adalah sebagai penamaan dengan baginya yang terpenting yaitu menetapkan sifat esa bagi allah dalam dzatnya dan perbuatannyadi dalam menciptakan alam semesta serta dia sendiri pula tempat kembali segala alam ini dan penghabisan segala tujuan.hal keyakinan tauhid inilah yang menjadi tujuan yang paling besar bagi terutusnya nabi muhammad saw. Seperti diterangkan kemudian. Kadang-kadAdang dinamakan ilmu kalam, karena ada kalanya masalah yang paling masyur dan banyak menimbulkan perbedaan pendapat diantara ulama-ulama pada abad-abad pertama hijriah, yaitu mengenai apakah kalam Allah (al-qur'an, pen) yang dibaca itu hadits atau qadim. Dan adakah pula karena ilmu tauhid ini dibina oleh dalil akal, dimana tampak dari perkataan setiap ahli ilmu kalam dan sedikit sekali mendasarkan pendapatnya pada dalil naqli, kecuali ada ketetapan pokok pertama ilmu itu, kemudian orang berpindah dari padanya kepada membicarakan yasalah yang lebih menyerupai furu' (cabang), sekalipun cabang itu dipandang sebagai pokok dari hal-hal yang datang kemudian. Disamping itu, (ada pula selain yang menyebabkan ilmu tauhid ini dinamakan ilmu kalam. Pen) karena dalam memberikan dalil tentang pokok, lebih menyerupai logika sebagai mana ahli-ahli fikir dalam menjelaskan hujjah pendiriannya. Kemudian mengganti logika (mantiq) dengan ilmu kalam untuk membedakan keduanya."
Referensi :
1. Asy syahrastani, al-minal wan-nilhal, juz 1, kairo: muassasah al-halabi, tt) hlm. 42
2. Syaikh thahir al-jazairi al-jawahir al-kalamiyah, ( surabaya: salim nabhan, 1966), hlm. 2
3. Abduh, risalah, hlm. 7.
pengertian ilmu kalam menurut para ahli
Ilmu kalam dikenal sebagai ilmu ke-islaman yang berdiri sendiri, yakni pada masa khalifah al-makmun(813-833) dari bani abbasiyah. Sebelum itu pembahasan terhadap kepercayaan islam disebut al-fikru fiddin sebagai lawan dari al-fiqru fil 'illmi
Diterangkan oleh asy-syaratani bahwa "sesudah itu kemudian ulama-ulama mu'tazillah mempelajari buku-buku filsafat pada masa pemerintahan al-makmun, maka mereka mempertemukan sistem ilmu kalam, dan dijadikannya ilmu yang berdiri sendiri diantara ilmu-ilmu ke-islaman yang ada, serta menamakannya dengan nama ilmu kalam. Ada kalanya masalah yang paling penting yang mereka bicarakan dan peperangan-peperangan (berselisih pendapat, pen) adalah masalah al-kalam (firman Allah, pen). Maka ilmu ini dinamakan dengan namanya. Ada kalanya karena persesuaian mereka dengan ahli-ahli filsafat didalam memberi nama ilmu mantiq ( ilmu logika) di antara ilmu-ilmu mereka. Sedangkan mantiq dan kalam adalah sinonim."
A. Pengertian menurut para ahli
1. Menurut syaikh muhammad abduh (1849-1905) ilmu tauhid yang juga disebut ilmu kalam, memberikan pengertian sebagai berikut (1) "tauhid ialah ilmu yang membahas tentang wujud Allah tentang sifat-sifat yang wajib tetap baginya, sifat-sifat yang jaiz disifatkan kepadanya dan tentang sifat-sifat yang sama sekali yang wajib ditiadakan (mustahil) dari padanya. Juga membahas tentang rasul-rasul Allah untuk menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib pada dirinya, hal-hal yang jaiz dihubungkan (dinisabkan) pada diri merekadan hal-hal yang terlarang (mustahil) menghubungkannya kepada diri mereka."
2. Syaikh husein afandi al-jisr at-tarabulisi (1845-1909) menerangkan (2) "ketahuilah bahwa sesungguhnya ilmu tauhid itu ialah ilmu yang membahas padanya tentang menetapkan ( meyakinkan) kepercayaan agama dengan mempergunakan dalil-dalil yang meyakinkan (nyata). Buah faedahnya ialah mengetahui sifat-sifat Allah ta'ala dan rasul-rasulnya dengan bukti-bukti yang pasti, akhirnya mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan abadi. Ilmu tauhid adalah pokok paling utama dari semua agama, karena bertalian erat dengan dzat Allah ta'ala serta rasul-rasulnya 'Alaihimussholatu wassalam. Keadaan suatu ilmu itu tergantung pada keutamaan apa yang dimaklumi. Ilmu tauhid dibawa oleh sekalian rasul 'Alaihimusshalatu wassalam, sejak nabi adam hingga nabi muhammad, semoga shalawat dan salam tetap baginya serta sekalian para rasul-rasulnya".
3. Ibnu khaldun (1333-1406) menerangkan (3) " ilmu tauhid ialah ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman, dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyelewengdari kepercayaan salaf dan ahli sunnah".
Referensi :
1. Syaikh muhammad Abdul, risalah al Tauhid, (kairo:tt), hal 7.
2. Sayyid husien afandi al-jirs al-tarabulisi, hushun al-hamidiyah, (surabaya: maktabah tsaqafiyah,tt), hlm. 6
3. Ibnu khaldun, muqaddimah ibn khaldun, (mesir: maktabah tijariyah,tt) hlm.468.
Diterangkan oleh asy-syaratani bahwa "sesudah itu kemudian ulama-ulama mu'tazillah mempelajari buku-buku filsafat pada masa pemerintahan al-makmun, maka mereka mempertemukan sistem ilmu kalam, dan dijadikannya ilmu yang berdiri sendiri diantara ilmu-ilmu ke-islaman yang ada, serta menamakannya dengan nama ilmu kalam. Ada kalanya masalah yang paling penting yang mereka bicarakan dan peperangan-peperangan (berselisih pendapat, pen) adalah masalah al-kalam (firman Allah, pen). Maka ilmu ini dinamakan dengan namanya. Ada kalanya karena persesuaian mereka dengan ahli-ahli filsafat didalam memberi nama ilmu mantiq ( ilmu logika) di antara ilmu-ilmu mereka. Sedangkan mantiq dan kalam adalah sinonim."
A. Pengertian menurut para ahli
1. Menurut syaikh muhammad abduh (1849-1905) ilmu tauhid yang juga disebut ilmu kalam, memberikan pengertian sebagai berikut (1) "tauhid ialah ilmu yang membahas tentang wujud Allah tentang sifat-sifat yang wajib tetap baginya, sifat-sifat yang jaiz disifatkan kepadanya dan tentang sifat-sifat yang sama sekali yang wajib ditiadakan (mustahil) dari padanya. Juga membahas tentang rasul-rasul Allah untuk menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib pada dirinya, hal-hal yang jaiz dihubungkan (dinisabkan) pada diri merekadan hal-hal yang terlarang (mustahil) menghubungkannya kepada diri mereka."
2. Syaikh husein afandi al-jisr at-tarabulisi (1845-1909) menerangkan (2) "ketahuilah bahwa sesungguhnya ilmu tauhid itu ialah ilmu yang membahas padanya tentang menetapkan ( meyakinkan) kepercayaan agama dengan mempergunakan dalil-dalil yang meyakinkan (nyata). Buah faedahnya ialah mengetahui sifat-sifat Allah ta'ala dan rasul-rasulnya dengan bukti-bukti yang pasti, akhirnya mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan abadi. Ilmu tauhid adalah pokok paling utama dari semua agama, karena bertalian erat dengan dzat Allah ta'ala serta rasul-rasulnya 'Alaihimussholatu wassalam. Keadaan suatu ilmu itu tergantung pada keutamaan apa yang dimaklumi. Ilmu tauhid dibawa oleh sekalian rasul 'Alaihimusshalatu wassalam, sejak nabi adam hingga nabi muhammad, semoga shalawat dan salam tetap baginya serta sekalian para rasul-rasulnya".
3. Ibnu khaldun (1333-1406) menerangkan (3) " ilmu tauhid ialah ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman, dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyelewengdari kepercayaan salaf dan ahli sunnah".
Referensi :
1. Syaikh muhammad Abdul, risalah al Tauhid, (kairo:tt), hal 7.
2. Sayyid husien afandi al-jirs al-tarabulisi, hushun al-hamidiyah, (surabaya: maktabah tsaqafiyah,tt), hlm. 6
3. Ibnu khaldun, muqaddimah ibn khaldun, (mesir: maktabah tijariyah,tt) hlm.468.
Subscribe to:
Posts (Atom)