Ilmu kalam dikenal sebagai ilmu ke-islaman yang berdiri sendiri, yakni pada masa khalifah al-makmun(813-833) dari bani abbasiyah. Sebelum itu pembahasan terhadap kepercayaan islam disebut al-fikru fiddin sebagai lawan dari al-fiqru fil 'illmi
Diterangkan oleh asy-syaratani bahwa "sesudah itu kemudian ulama-ulama mu'tazillah mempelajari buku-buku filsafat pada masa pemerintahan al-makmun, maka mereka mempertemukan sistem ilmu kalam, dan dijadikannya ilmu yang berdiri sendiri diantara ilmu-ilmu ke-islaman yang ada, serta menamakannya dengan nama ilmu kalam. Ada kalanya masalah yang paling penting yang mereka bicarakan dan peperangan-peperangan (berselisih pendapat, pen) adalah masalah al-kalam (firman Allah, pen). Maka ilmu ini dinamakan dengan namanya. Ada kalanya karena persesuaian mereka dengan ahli-ahli filsafat didalam memberi nama ilmu mantiq ( ilmu logika) di antara ilmu-ilmu mereka. Sedangkan mantiq dan kalam adalah sinonim."
A. Pengertian menurut para ahli
1. Menurut syaikh muhammad abduh (1849-1905) ilmu tauhid yang juga disebut ilmu kalam, memberikan pengertian sebagai berikut (1) "tauhid ialah ilmu yang membahas tentang wujud Allah tentang sifat-sifat yang wajib tetap baginya, sifat-sifat yang jaiz disifatkan kepadanya dan tentang sifat-sifat yang sama sekali yang wajib ditiadakan (mustahil) dari padanya. Juga membahas tentang rasul-rasul Allah untuk menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib pada dirinya, hal-hal yang jaiz dihubungkan (dinisabkan) pada diri merekadan hal-hal yang terlarang (mustahil) menghubungkannya kepada diri mereka."
2. Syaikh husein afandi al-jisr at-tarabulisi (1845-1909) menerangkan (2) "ketahuilah bahwa sesungguhnya ilmu tauhid itu ialah ilmu yang membahas padanya tentang menetapkan ( meyakinkan) kepercayaan agama dengan mempergunakan dalil-dalil yang meyakinkan (nyata). Buah faedahnya ialah mengetahui sifat-sifat Allah ta'ala dan rasul-rasulnya dengan bukti-bukti yang pasti, akhirnya mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan abadi. Ilmu tauhid adalah pokok paling utama dari semua agama, karena bertalian erat dengan dzat Allah ta'ala serta rasul-rasulnya 'Alaihimussholatu wassalam. Keadaan suatu ilmu itu tergantung pada keutamaan apa yang dimaklumi. Ilmu tauhid dibawa oleh sekalian rasul 'Alaihimusshalatu wassalam, sejak nabi adam hingga nabi muhammad, semoga shalawat dan salam tetap baginya serta sekalian para rasul-rasulnya".
3. Ibnu khaldun (1333-1406) menerangkan (3) " ilmu tauhid ialah ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman, dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyelewengdari kepercayaan salaf dan ahli sunnah".
Referensi :
1. Syaikh muhammad Abdul, risalah al Tauhid, (kairo:tt), hal 7.
2. Sayyid husien afandi al-jirs al-tarabulisi, hushun al-hamidiyah, (surabaya: maktabah tsaqafiyah,tt), hlm. 6
3. Ibnu khaldun, muqaddimah ibn khaldun, (mesir: maktabah tijariyah,tt) hlm.468.
No comments:
Post a Comment